Sebagai manusia, Anda memiliki cara untuk menunjukkan perasaan Anda dengan mengekspresikan emosi. Selain kegembiraan, ketakutan, dan kesedihan, kemarahan dianggap sebagai perasaan yang sangat kuat. Secara biologis, kemarahan mungkin disebabkan oleh interaksi dengan hormon yang memicunya. Secara sederhana, orang melihat kemarahan sebagai emosi yang intens yang bisa dipicu oleh faktor eksternal dan internal.
Kehidupan yang serba cepat membuat orang mengabaikan kemarahan dan akhirnya merasa sangat marah tentang hal-hal kecil yang tidak penting. Meskipun kemarahan bisa berbeda dalam intensitas, itu masih bisa sangat merusak. Seseorang yang sangat marah mungkin tidak bisa mengendalikan emosinya, sehingga dia berperilaku, berpikir, dan berbicara secara agresif.
Agresi dikatakan sebagai ekspresi utama dari kemarahan. Jika Anda merasa marah karena hal-hal sepele, Anda sebaiknya mempertimbangkan pengelolaan kemarahan sebelum Anda menyakiti diri sendiri atau orang lain.
Dalam mengelola kemarahan, Anda akan terpapar pada berbagai situasi di mana perasaan intens akan muncul. Dengan mengalami situasi tersebut, Anda belajar untuk mengendalikan reaksi marah Anda. Meskipun menjadi sangat marah dianggap tidak sehat, Anda juga harus menyadari bahwa tidak marah sama sekali juga buruk.
Seimbangnya ekspresi dan penekanan kemarahan dianjurkan. Menenangkan diri setelah episode kemarahan sangat penting dalam mengelola kemarahan. Orang yang gagal mengekspresikan kemarahan dengan cara yang sehat lebih cenderung menjadi bermusuhan atau terlalu kritis terhadap orang lain.
Menentukan apakah Anda individu yang marah memerlukan beberapa pengujian psikologis. Intensitas dan faktor pemicu kemarahan Anda akan diamati. Jika Anda merasa Anda merasakan terlalu banyak kemarahan, maka kemungkinan Anda memang begitu. Menerima bahwa Anda adalah orang yang marah dan mencari bantuan profesional adalah langkah pertama menuju pengelolaan kemarahan Anda dengan efektif.
Ada banyak teknik sederhana yang bisa Anda coba untuk menghindari menjadi sangat marah. Untuk awalan, Anda harus melakukan beberapa latihan pernapasan untuk melambatkan denyut jantung Anda. Anda juga harus ‘bicara’ kepada diri sendiri untuk tidak marah. Beberapa orang melakukan yoga atau latihan santai lainnya untuk memberi mereka perasaan tenang.
Tentu saja, penting untuk diingat bahwa mengendalikan kemarahan Anda bukanlah sesuatu yang bisa terjadi dalam semalam. Jika Anda merasa membutuhkan bantuan profesional, Anda bisa pergi ke seorang Hipnoterapis yang andal untuk membantu Anda memahami mengapa Anda selalu marah dan mencari terapi atau solusi yang efektif untuk mengelola kemarahan Anda.
Salam Hipnosis & Hipnoterapi
Andri Hakim, CHt, CI (IACT-USA)
Professional Hypnotherapist & President IACT Chapter Indonesia